Anggota Polsek Rappocini diketemukan wafat dunia dalam posisi bersujud didalam mobil di parkiran universitas Kampus Negeri Makassar Jalan AP Pettarani.
Ipda Anwar datang ke universitas UNM akan lakukan koordinasi dengan pihak universitas masalah aktivitas kerja bakti UNM yang bakal di gelar didalam universitas, Tetapi saat sebelum lakukan koordinasi, Ipda Anwar lebih dahulu melakukan salat Jumat.
Tetapi waktu ada di parkiran mobil, polisi yang di kenal supel dan ramah ini disangka terkena penyakit jantung serta wafat dunia dalam posisi bersujud didalam mobil Daihatsu Xenia DD 702 IM, kepunyaannya.
Dahlan (45), anggota Unit Pengamanan (Satpam) Universitas UNM menyampaikan, dia terperanjat lihat anggota polisi yang dalam posisi sujud didalam mobil.
Sesudah dilihat serta di check nyatanya Ipda Anwar telah wafat dunia. “Saya tak berani sentuhki. Saya saksikan itu pak polisi dalam posisi seperti orang yang tengah sembahyang didalam mobilnya. Demikian tahu bila dia wafat saya menelepon ke Polsek Rappocini, ” ujar Dahlan.
Kapolsek Rappocini, AKP Muari yang di konfirmasi mengakui terima laporan dari pihak universitas UNM selesai salat Jumat. Kemudian, tuturnya, ia berbarengan anggota polisi yang lain turun ke tempat. Sebagian waktu lalu, AKP Muari membawa AKP Anwar ke Rumah Sakit Bhayangkara memakai mobil korban. “Saya juga terperanjat serta kaget mendengar salah seseorang anggota Polsek Rappocini diketemukan wafat dunia di parkiran basemen Menara Phinisi UNM, ” tutur Muari.
Ia menuturkan, Ipda Anwar Askar yaitu Panit Bimmas. Saat sebelum wafat, Ipda Aswar memanglah sering mengeluh sakit. Tuturnya, penyempitan pembuluh darah. “Anggota kami yang diketemukan wafat dunia di UNM disangka lantaran terkena penyakit jantung, ” tuturnya
Seseorang petugas kebersihan BLU Mall Plaza, Bekasi wafat dalam situasi bersujud di lantai 2 mal itu. Petugas yang belum di ketahui namanya itu tengah bersihkan dinding di dekat papan nama tempat karaoke Inul Vizta. Seputar jam 17. 20 WIB, pria itu disangka terjatuh lantaran tali pengerek alat pembersihnya terlepas serta meluncur ke bawah.
" Dia jatuh lantaran talinya putus, suaranya seperti barang jatuh. Saya kaget, hingga motor saya terjatuh, " kata satu diantara saksi mata Hafidin.
Ketika peristiwa ada lima orang yang lihat peristiwa itu. Sedang, petugas keamanan di mal itu, menurut Hafidin, berpura-pura tidak paham supaya pengunjung mal tidak panic.
Sebagian menit sesudah peristiwa, jenazah segera dibawa ke Rumah Sakit Mitra Bekasi Timur dengan memakai mobil pribadi.
" Mayatnya segera dibawa lantaran mungkin saja takut dipandang orang, saya saja saat ini belum nafsu makan lantaran kondisinya sangatlah kronis, " terang Hafidin.
Disamping itu, tukang ojek yang umum mangkal di depan mall itu, Petoy juga membetulkan bahwa ada satu diantara petugas kebersihan dari BLU Mall yang terjatuh waktu bersihkan dinding mll.
Waktu peristiwa, Petoy menyampaikan bahwa dianya segera mendekati tempat jatuhnya korban itu.
" Cocok jatuh posisi korban tertelungkup serta masih tetap bernafas. Tetapi, tak ada yang berani mengangkat korban itu saat sebelum satu diantara petugas keamanan mengangkatnya, " terang Petoy.
Menurut Petoy, peristiwa itu ada yang janggal lantaran tempat jatuhnya korban segera dibikin bersih dengan air serta dipel. Tetapi, Petoy juga tidak paham bahwa pengelola BLU Mall mau menyingkirkan jejak korban jatuh di mall itu.
Hingga sekarang ini, belum di ketahui jati diri komplit korban laki-laki itu. Tetapi, saksi Hafidin menyampaikan usia pria itu seputar 28 thn
Kakek sebatang kara, Kastubi (75), warga Lingkungan, Kelurahan Beru, Wlingi, diketemukan tewas di teras rumah dinas kepala Stasiun Wlingi. Waktu diketemukan, korban seperti orang bersujud (salat), dengan menghadap ke timur.
Yang temukan Sularsih (55), warga setempat, waktu pulang dari berbelanja, serta melintas di depan rumah dinas itu. Rumah dinas kepala Stasiun Wlingi itu telah lama tidak dihuni.
Waktu melintas itu, ia mencium bau tidak enak. Demikian melihat, ia lihat korban dalam situasi tertidur, dengan posisi menungging. Disangka tertidur, Sularsih memanggil-manggil lantaran setiap hari ia yang memberikannya makan.
" Korban itu setiap hari senantiasa ada dirumah itu, walau tempat tinggalnya dekat. Tuturnya, ia telah tidak mempunyai keluarga. Setiap hari yang berikan makan, warga seputar, " kata Kompol Hari Mujiarso, Kapolsek Wlingi.
Belum di ketahui pemicu kematian korban, serta tak ada sisa penganiayaan.